Jumat, 19 Juli 2013

 Kornet-EM (Корнет-ЭМ) pada MAKS-2011.
 Seorang prajurit menembakkan M47 Dragon.
Kendaraaan 9P157-2 dengan peluru kendali anti tank 9M123 Khrizantema(Хризантема).

Peluru kendali anti-tank (bahasa InggrisAnti-Tank Guided Missile,ATGM) adalah peluru kendali yang dirancang untuk menghancurkan tank dankendaraan tempur lapis baja lainnya.
Ukuran ATGM bervariasi, mulai dari senjata yang ditembakkan dari bahu yang bisa dibawa satu prajurit, senjata yang lebih besar yang harus ditembakkan menggunakan tripod, sampai yang terpasang dan ditembakkan dari kendaraan dan pesawat udara.
Dengan diperkenalkannya ATGM lebih kecil yang mampu membawa hulu ledak yang lebih besar pada medan perang modern membuat infanteri memiliki kemampuan untuk menghancurkan tank tempur utama yang kuat dari jarak yang sangat jauh, dan biasanya pada tembakan pertama. [1][2] Senjata-senjata infanteri sebelumnya seperti senapan anti-tank, roket anti-tank, dan ranjau daratmagnetik memiliki daya tembus baja yang lemah dan/atau mengharuskan seorang prajurit untuk berada di dekat target.
Generasi pertama adalah peluru kendali dengan sistem perintah kendali MCLOS, rudal seperti AT-3 Sagger yang membutuhkan input dari operator dengan menggunakanjoystick atau alat sejenis.
Generasi kedua adalah sistem perintah kendali semi-otomatis SACLOS yang mengharuskan operator untuk terus membidik target sampai rudal berhasil mengenainya. Perintah kendali ini disampaikan dengan menggunakan kawat atau radio, atau bertumpu pada jalur laser atau camera yang terpasang pada hidung rudal. Contohnya adalah rudal BGM-71 TOW dan AGM-114 Hellfire.
Generasi ketiga hanya menggunakan laser atau kamera yang terpasang pada hidung rudal. Model-model terbaru seperti FGM-148 Javelin Amerika Serikat dan Nag (rudal)India menggunakan prinsip "tembak-dan-lupakan".
Senjata anti-tank seperti bazoka dan RPG tidak termasuk ATGM, karena proyektilnyatidak dikendalikan.

0 komentar:

Posting Komentar